Tangerang — Seorang pelapor anonim menyampaikan laporan mengenai dugaan manipulasi data kuantitas bahan baku pada salah satu dapur penyedia konsumsi di lingkungan SPPG BENDA Kota Tangerang. Laporan tersebut telah ditujukan kepada Badan Gizi Nasional dan meminta dilakukan audit investigatif serta perlindungan hukum terhadap pelapor.
Dalam laporan tersebut, pelapor mengungkap adanya indikasi selisih bahan baku antara data pengadaan, data penerimaan, dan jumlah aktual yang digunakan di lapangan. Selisih tersebut disebut bukan terjadi sekali, melainkan berulang dalam beberapa periode pengadaan.
“Ada perbedaan angka yang tidak sesuai dengan kondisi nyata. Selisihnya terlihat signifikan dan berlangsung dalam periode yang tidak singkat,” tulis pelapor dalam keterangannya.
Yang menjadi perhatian serius, pelapor juga menyoroti dugaan keterlibatan oknum internal, bukan hanya dari bagian logistik, tetapi juga dari posisi yang memiliki kewenangan teknis dalam pengesahan dokumen.
Menurut laporan itu, oknum akuntan diduga mengesahkan pencatatan kuantitas yang tidak sesuai fakta, sementara oknum ahli gizi diduga memberikan justifikasi kebutuhan bahan baku berdasarkan angka yang diyakini tidak akurat.
Pelapor Meminta Perlindungan
Pelapor menyampaikan laporan secara anonim karena mengaku khawatir terhadap potensi ancaman atau tekanan.
“Saya memohon perlindungan hukum dan kerahasiaan identitas karena risiko intimidasi itu nyata,” tulis pelapor.
Pelapor juga meminta agar proses pemeriksaan dilakukan tanpa memberi tahu pihak yang diduga terlibat, untuk mencegah penghilangan bukti.
Permintaan Audit Resmi
Dalam keterangannya, pelapor meminta Badan Gizi Nasional untuk:
• Melaksanakan audit investigatif menyeluruh terhadap dokumen dan stok fisik.
• Menelusuri rantai persetujuan internal terkait pengadaan dan penggunaan bahan baku.
• Melakukan publikasi hasil audit secara transparan.
Belum Ada Tanggapan Resmi
Hingga berita ini diterbitkan, pihak terkait belum memberikan pernyataan resmi mengenai laporan tersebut.
Tim Media Rakyat Nusantara berupaya menghubungi pihak terkait untuk permintaan klarifikasi lebih lanjut.
Berita akan diperbarui menyusul perkembangan lanjutan.

Posting Komentar